Minggu, 07 Agustus 2016

Ispirasi dan Ilustrasi Kehidupan



Ada seorang dermawan yang dari atas gedung menebar uang pecahan:
Rp. 5.000,-
Rp. 10.000,-
Rp. 20.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 100.000,-
Di bawah gedung, berkerumun banyak orang yang sibuk. Mereka saling berebut memunguti uang yang berserakan "TANPA ADA YANG PEDULI" sumber uang itu dari SIAPA.
Suatu saat, Sang Dermawan naik lagi ke atas gedung tersebut dan kali ini beralih menebar kerikil-kerikil kecil ke dalam kerumunan orang yang ada di bawah. Sontak terjadi keramaian. Ada yang terkena di kepala, bahu, tangan, punggung dan anggota tubuh lainnya. Mereka panik dan marah, menengadah ke atas berusaha "MENCARI TAHU" dari mana sumber dari kerikil-kerikil tersebut dijatuhkan?
Itulah sikap dari kebanyakan manusia, saat BERKAH (hal yang menguntungkan) datang, semua sibuk tanpa peduli siapa yang memberi dan sedikit sekali yang mampu berterima kasih dan mau mengucap syukur atas keberkahan tersebut.
Namun saat masalah datang, maka semua akan spontan mencari sumber masalah dan biang keroknya. Mereka akan serta-merta marah dan menyalahkan orang lain tanpa mau cari solusi lagi. "Apakah kita hanya mau menerima yang baik saja, tetapi tidak mau menerima yang buruk ?"
Tanpa mau tahu bahwa hidup ini sebenarnya sudah satu paket, baik dan buruk, senang dan susah, semuanya satu kesatuan yang tak mungkin terpisahkan.
Bila suatu ketika kita "kena giliran" menjalani hal-hal buruk dan susah, maka jalanilah dengan tabah dan tetap bersyukur, karena hanya itu kuncinya.
Mau belajar SABAR?
Nanti kita akan ketemu dengan orang-orang yang keras kepala kepada kita.
Mau belajar MENGAMPUNI?
Nanti kita akan dipertemukan dengan orang-orang yang menyakiti kita.
Mau belajar MEMBERI?
Sebentar lagi kita akan dihadapkan degnan orang-orang yang berkekurangan.
Mau belajar RENDAH HATI?
Tunggu saja, nanti akan ada orang-orang yang merendahkan diri kita.
Kabar buruknya, "HIDUP INI TAK AKAN ADA YANG SEMPURNA !"
Kabar baiknya, "KITA TAK PERLU HIDUP YANG SEMPURNA UNTUK BISA MENIKMATINYA !!!”


Suatu hari seorang ayah menyuruh anak2nya ke hutan melihat sebuah pohon pir di waktu yg berbeda.
Anak pertama disuruhnya pergi pada musim DINGIN,
anak ke 2 pada musim SEMI,
anak ke 3 pada musim PANAS,
dan yg ke 4 pada musim GUGUR.
Anak 1: pohon pir itu tampak sangat jelek dan batangnya bengkok.
Anak 2: pohon itu dipenuhi kuncup2 hijau yg menjanjikan.
Anak 3: pohon itu dipenuhi dgn bunga2 yg menebarkan bau yg harum.
Anak 4: ia tdk setuju dgn saudaranya, ia berkata bhw pohon itu penuh dgn buah yg matang dan ranum.
Kemudian sang ayah berkata bhw kalian semua benar, hanya saja kalian melihat di waktu yg berbeda.
Ayahnya berpesan: "Mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa yg sulit."
Ketika kamu sedang mengalami masa2 sulit, segalanya terlihat tdk menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri dan orang lain bahkan berkata bhw kamu tdk mampu, bodoh dan bernasib sial...
Ingatlah, engkau berharga di mata TUHAN, tdk ada istilah "nasib sial" bagi orang yg "memiliki" Tuhan..!!!
Kerjakan yg menjadi bagianmu dan percayalah TUHAN akan mengerjakan bagian-Nya...
Jika kamu tdk bersabar ketika berada di musim dingin, maka kamu akan kehilangan musim semi dan musim panas yg menjanjikan harapan, dan kamu tdk akan menuai hasil di musim gugur.
"Kegelapan malam tdk seterusnya bertahan, esok akan datang fajar yg mengusir kegelapan.".
Selalu ada pengharapan yg baru (",)
Selamat pagi...selamat menjalani hari-hari dgn penuh gairah..!
Tetap semangat!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar